Gerombolan Patriot Moral Prematur
"Sejarah ditulis oleh para pemenang" adalah adagium yang konon pertama kali dikemukakan oleh Winston Churchill. Melihat dalam realitas abad ke-21 ini, nyatanya masih banyak terjadi praktik untuk menjungkirbalikkan sebuah fakta historis, dan celakanya bahkan sebagian dilakukan oleh mereka yang merasa mengabdikan diri untuk kemaslahatan sesama umat.
Dari podium demi podium, forum demi forum mereka buramkan sejarah untuk menenggelamkan siapapun yang menghalangi kepentingannya agar dunia tertuju hanya pada dia seorang atau kelompoknya. Bila fenomena tersebut dibahasakan "Jangan biarkan ada matahari lain yang terbit" kiranya adalah gambaran yang cukup tepat untuk menggambarkan panorama bencana tersebut. Menjejalkan segala muntahan doktrin dan propaganda kepada orang sekitarnya, memabukkan mereka dengan segala tawaran surga metafora hingga merusak tatanan yang seharusnya dijaga.
Bukankah seharusnya bila kita bercita-cita untuk membangun sebuah perahu besar guna mengantarkan beribu kebermanfaatan, maka tanggungjawab kita adalah mengajak yang lain untuk mengimajinasikan betapa memberkahinya melakukan kebaikan tanpa sedikit pun memberikan ruang untuk kebencian?
Hanya sebab dirimu yang terlalu ambisius untuk mencengkeram kekuasaan dan melanggengkan hegemoni atas yang lain, kau dengan tega mencekoki siapapun yang bisa kau pengaruhi hingga seakan dunianya adalah diorama yang kau ciptakan. Bahkan atas setiap geraknya, kau lah yang memainkan hingga tak lebih seperti boneka marionette yang bernyawa.
"scientia potentia est" yang berarti pengetahuan adalah kekuatan, seakan hal ini kau coba buang jauh-jauh dari jangkauan kepala korbanmu. Agar dapat kau ciptakan iklim yang terasa begitu membahagiakan baginya dalam menjalankan perintahmu. Sehutan untaian pujian yang kau berikan menyebabkan kedangkalan penalarannya, menjadikannya tak lagi mampu untuk bertanya, menjadikannya berpikir bahwa hanyalah kau seorang yang seharusnya dihormati. Sampai kemudian ia terperosok dalam jurang kebanggaan semu, merasa menjadi orang-orang yang terpilih, merasa memperjuangkan kebenaran, padahal yang dijalaninya hanyalah buah orkestrasimu dalam menciptakan gerombolan patriot moral prematur.
Dan Brown dalam Inferno menulis "Tempat tergelap di Neraka dicadangkan bagi mereka yang tetap bersikap netral disaat krisis moral." berikut suatu kalimat yang pernah saya baca "Seseorang tidak akan menjadi bijak hanya karena membaca Kitab Suci" membuka dengan lebar-lebar mata saya bahwa kebenaran harus tetap diperjuangkan sehingga kemunafikan tidak akan menjadi pemenangnya.
Wiji Thukul pernah berkata "Jika kau menghamba pada ketakutan, kita memperpanjang barisan perbudakan.". Bila kita renungkan, tidak memberikan ruang untuk berkembangnya pola pikir seseorang untuk maju merupakan salah satu bentuk perbudakan intelektual. Tentu ini akan mengakibatkan sebuah kerusakan yang begitu fatal bagi para korbannya.
Berangkat dari keresahan tersebut, membuat saya mengambil sikap untuk tidak akan membiarkan hal tersebut terjadi begitu saja. Menjadi tugas kita bersama untuk menggilas para agen bencana tersebut, membebaskan orang-orang yang telah terbelenggu dari rantai panjang penyiksaan tersebut, bahkan bila perlu kita harus bertarung untuk mencapainya. Sejarah seharusnya kita jadikan sebagai inspirasi untuk menentukan arah langkah, bukan malah sebab hadirnya rasa benci karena haus akan eksistensi.
Seringkali kita memang terbuai dengan segala bualan untuk meraih kehormatan dan kebahagiaan tanpa ditempuh dengan pengorbanan keringat, darah, dan air mata. Membuat kita terjebak dalam kebanggaan semu sehingga dunia terasa semua dapat kita atur, padahal yang lain hanya sedang tersenyum melihatmu berpidato dalam tempurung.
Komentar
Posting Komentar